Sabtu, 03 Mei 2008

Hari Bumi

Ternyata tidak kita saja yang memiliki hari. Entah pihak mana yang mengawali, konon mulai tahun 1970, yang jelas setiap tanggal 22 April jutaan manusia yang peduli terhadap lingkungan selalu memperingati sebagai Hari Bumi dan tanggal itu pula ditetapkan sebagai Hari Bumi Sedunia.
Sayang momen yang semestinya sangat sakral bagi kalangan pencinta alam seperti halnya ARDHIWANA tidak diperingati secara khusus dengan melakukan atau melaksanakan kegiatan yang signifikan.
Sori ya.., temen-temen. Soalnya warga Ardhiwana sedang berkonsentrasi terhadap UNAS (untuk kelas XII) dan tugas pembuatan Laporan Perjalanan Study Tour ke Bali (untuk kelas XI). Perlu diketahui warga kami adalah siswa yang masih aktif di SMAN 1 Cepiring alias masih sekolah, githuu...
Tapi lain waktu, insyaallah, mudah-mudahan ARDHIWANA bisa memberikan sumbangsih kepada bumi tercinta - yang merupakan tempat mempertahankan nyawa - seberapa pun kecilnya.
Merayakan hari bumi berarti memikirkan kelangsungan hidupnya, memikirkan sumber daya alam yang jumlahnya sudah terbatas, bisa menyambung kelangsungan hidup manusia.
Sebelum memikirkan ke hal-hal yang besar, kita bisa memulai dari hal yang kecil dulu seperti: 1) Ketika berada di lingkungan rumah, kita membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang tidak bisa terurai seperti plastik dan sejenisnya, kita pisahkan sendiri lalu dibakar atau ditimbun dalam tanah khusus. 2) Ketika bepergian, bila jaraknya bisa dijangkau, lebih sehat lebih baik ditempuh dengan jalan kaki. Selain menyehatkan badan, kebiasaan berjalan kaki juga membantu mengurangi penggunaan bahan bakar yang bisa mengakibatkan polusi udara dan eksploitasi sumber daya alam yang merusak lingkungan.
Coz..! Lestarikan alam kita, karna dia, nyawa kita berharga.
Sekecil apapun jangan pernah berangan ingin melukainya.

Andai bisa bicara ALAM bisa mendamaikan isi dunia mengalahkan para DIPLOMAT ulung.
ALAM juga bisa kejam melebihi penjahat dunia paling kejam.

ingaat...!

Salam Lestari...!!

Kamis, 01 Mei 2008

Merbabu: 12 pendaki hilang telah ditemukan

UNGARAN Limabelas pendaki Gunung Merbabu kemarinberhasil dievakuasi tim Search adan Rescue (SAR) dari puncak gunung yang berada di Kabupaten Semarang tersebut. Mereka terperangkap dalam badai dan cuaca buruk di atas gunung sejak Rabu (23/4) sehingga tidak bisa turun ke pos pemantauan sesuai jadwal yang ada.
Dianatara limabelas pendaki itu, 12 diantaranya adalah anggota Smapala SMAN 5 Semarang. Mereka bersama tiga pendaki asal JAkarta mendaki Merbabu sejak (22/4) untuk merayakan HARI BUMI sedunia sekaligus pelantikan anggota baru Smapala.
Keduabelas pelajar SMAN 5 tersebut adalah Ahmad Nur Huda, Bayu Gilang, Cintia Ayu, Allina S, Claudia Gretta, Hesti Dyah, Fikri Amrullah, Citra Maharani, Dewayu Anggi KS, Rizaldi Habibie, Nicolas Secen, dan Haryu Sukma.
Sementara tiga pendaki asala Jakarta tersebut adalah Nezar Abidin, 27, Angga Pati, 21, dan Manyar Rahman, 20. Ketiganya warga Cipinang Mulya 09/01 Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
Para anggota Smapala Semarang ditemukan tim SAR gabungan dari Komunitas Peduli Putra Syarif (Komppas), SAR Daerah Jateng, Basarnas, dan Petugas Taman Nasional Merbabu-Merapi di Puncak I Watu Gububg pada ketinggian 3610 mdpl pada pukul 09.00 WIB. Sementara tiga pendaki asal Jakarta ditemukan di kawasan puncak VI Kenteng Songo (3156 mdpl) beberapa jam kemudian.

- diambil dari radar smg (26/4/08) -